PERANAN INTERNET
TERHADAP
KINERJA PROFESI SEORANG GURU
Guru merupakan
ujung tombak keberhasilan dalam prosedur mendidik generasi muda sebagai pondasi
demi kemajuan bangsa yang besar. Di pundak gurulah tanggung terhadap kualitas
wawasan serta mental generasi muda sehigga sesuai dengan apa yang
dicita-citakan oleh tujuan nasional Bangsa Indonesia.
Perkembangan
teknologi jangan dipandang sebelah mata, karena banyak sekali pengaruh serta
akibat baik yang bersifat positif maupun negatif. Yang jelas untuk menyikapi
semua itu kebijaksanaan seorang guru sangat perlu untuk dibina serta
dikembangkan. Untuk itu saya sebagai guru mencoba sharring sejauh mana peranan
perkembangan dunia informasi dan komunikasi khususnya internet terhadap kinerja
seorang guru yang merupakan sebuah gelar profesional.
A. Mengupdate berita
maupun perkembangan dunia pendidikan
Setiap hari selalu ada berita
terbaru terkait dunia pendidikan seperti program sertifikasi guru, dana bantuan
sekolah dan sebagainya. Semakin banyak informasi yang didapat maka semakin
besar peluang untuk mendapatkan program-program tersebut.
B. Menjalin komunikasi
dengan guru yang lokasi jauh
Seringkali hambatan jarak menjadi
penghalang utama dalam menjalin komunikasi dengan guru lain yang lokasinya
sangat jauh. Padahal komunikasi penting sekali untuk bertukar pikiran dan ide.
Dengan internet, jarak yang jauh tidak lagi menjadi hambatan.
C. Mengakses materi dan
bahan ajar pelajaran sekolah
Materi pelajaran yang hanya
menggunakan referensi yang sama dari tahun ke tahun tentu akan membosankan bagi
siswa. Sementara guru yang selalu mengupdate materi lebih disukai siswa sebab
materinya selalu ada yang baru sehingga siswa menjadi tertarik dan antusias.
D. Ajang forum diskusi
yang berkaitan dengan dunia pendidikan
Forum diskusi tidak harus dilakukan
melalui pertemuam. Selain menghabiskan biaya, pasti akan banyak tenaga dan
waktu yang terbuang. Alangkah baiknya guru mulai memanfaatkan internet sebagai
ajang diskusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM.
E. Kemudahan dalam
memberikan maupun mengumpulkan tugas dari siswa.
Dengan internet, guru tidak harus
memberikan tugas dalam bentuk PR. Namun gurt bisa mengupload tugas yang
diberikan di blog atau website yang bisa diakses oleh siswa. Atau guru bisa
menyuruh muridnya mengumpulkan tugas melalui email.
Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh guru dari
internet. Tunggu apalagi, sudah saatnya guru melek internet demi kemajuan dunia
pendidikan.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat
pesat telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Sampai saat
ini, menurut TofFler, perkembangan tersebut telah mencapai gelombang yang
ketiga. Gelombang pertama timbul dalam bentuk teknologi pertanian, dimana era
pertanian ini telah berlangsung selama ratusan ribu tahun yang lalu bahkan
sampai sekarang. Gelombang kedua timbul dalam bentuk teknologi industri, era
industri ini telah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu sampai sekarang.
Kini, gelombang ketiga yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi
elektronika dan informatika. Perubahan dari era industri ke era informasi
(global) ini hanya berlangsung dalam hitungan waktu tidak lebih dari setengah
abad (Dryden dan Voss, 1999).
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pendidikan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk susuai dengan fungsinya
dalam pendidikan. Fungsi teknologi informasi dan Pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan sudah menjadi keharusan yang
tidak dapat ditunda-tunda lagi. Berbagai aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi sudah tersedia dalam masyarakat dan sudah siap menanti untuk
dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan pendidikan. Pada kondisi riil, teknologi
informasi dan komunikasi dalam pendidikan nantinya berfungsi sebagai gudang
ilmu, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi,
penunjang administrasi, alat bantu manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur
pendidikan. Di bawah ini saya sampaikan beberapa manfaat tentang
Internet sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.
A. Secara umum, pengintegrasian secara
penuh Internet kedalam pendidikan masih sangat terbatas. Multimedia interaktif
atau hypermedia belumlah dimanfaatkan secara meluas. Aktivitas Online melibatkan internet dan intranet
lebih banyak digunakan untuk keperluan komunikasi daripada sarana pendidikan
interaktif.
B. Model pembelajaran campuran yang
baru mulai muncul. Pembelajaran tatap muka dan aktivitas belajar online, video,
multimedia dan sarana telekomunikasi menunjang berbagai proses pembelajaran,
kadangkala dalam bentuk kombinasi dan kadangkala dalam bentuk yang lebih
terintegrasi.
C. Pendidikan jarak jauh sekarang
disajikan dalam dua cara yaitu synchronous mode di mana peserta menggunakan Internet
untuk berkomunikasi pada waktu yang bersamaan dan asynchronous mode di mana para peserta belajar atau berkomunikasi
secara mandiri pada waktu yang berbeda kapan saja mereka online (anytime-anywhere learning). Dalam
kenyataannya pertemuan tatap muka atau interakasi (synchronous) masih diperlukan untuk menunjang belajar mandiri dan
asynchronous agar belajar dapat lebih efektif. Internet memfasilitasi interaksi
tingkat tinggi antara siswa, guru, dan materi pembelajaran berbasis komputer.
Komunikasi dapat dinamis dan bervariasi sesuai keinginan siswa dan guru, dan ia
dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti e-mail, mailing list, chat,
bulletin board, and konferensi komputer.
D. Internet sudah menjadi suatu daya
penggerak perubahan bidang pendidikan dan mereka adalah suatu bagian integratif
dari kebijakan dan rencana pendidikan nasional. Bukti yang berkembang
menunjukkan semakin banyak negara yang mulai melengkapi sekolah mereka dengan
komputer untuk mencapai reformasi sekolah atau usaha peningkatan sekolah atau
bahkan untuk memberi sekolah mereka suatu penampilan modern dan bertenologi.
Bagaimanapun, dalam posisi ini banyak pendidik yang melihat teknologi online
sebagai suatu jalan untuk pengajaran, pelajaran, dan praktek penguasaan baru,
hanya mempunyai sedikit informasi tentang potensi dan penggunaan otenInternet dari
ICT dalam pendidikan. Pengalaman menunjukkan bahwa pengenalan tentang teknologi
di sekolah mengalami tiga fasa, yakni suatu tahap penggantian di mana praktek
tradisional masih terjadi tetapi teknologi baru digunakan; suatu tahap transisi
di mana praktek baru mulai muncul dan praktek lama dipertanyakan; dan suatu
tahap transformasi di mana teknologi memungkinkan praktek baru dan praktek lama
menjadi usang. Jika pendidik meminta dengan tegas atas penggunapan Internet sebagai
pengganti praktek yang ada, mereka tidak dapat berperan untuk memecahkan
permasalahan di bidang pendidikan yang saat ini mereka temui.
E. Pengenalan Internet di sekolah telah
membawa suatu sikap yang lebih positif terhadap sekolah pada diri siswa. Karena
Internet dan belajar berbasis web menawarkan keaneka ragaman yang lebih besar
dari tujuan, proyek, aktivitas, dan latihan dalam pembelajaran dibanding kelas
tradisional, minat dan motivasi siswapun meningkat secara nyata. Para guru dan
siswa terangsang karena pengajaran menjadi lebih dinamis yang memperluas visi
mereka seperti halnya akses ke bahan belajar dan perangkat lunak bidang
pendidikan yang bermutu tinggi. Lebih dari itu, para guru kelihatannya
termotivasi untuk mengajar dengan lebih kreatif. Portal pembelajaran menghubungkan
para guru kepada sejumlah racangan pelajaran, panduan guru, dan soal-soal
latihan siswa yang ditempatkan di Internet oleh institusi pemerintah, LSM, dan
institusi pendidikan.
F. Kelas online cenderung untuk menjadi
lebih sukses jika Internet dikombinasikan dengan suatu ilmu pendidikan yang
tepat. Gelanggang pendidikan dari pembelajaran online masih sangat muda. Saat
banyak institusi yang menawarkan kursus online, pemahaman mendalam tentang isu
pedagogis yang berhubungan dengan pendidikan online masih belum diselidiki
secara mendalam. Banyak kursus online yang hanya halaman web dikombinasikan
dengan e-mail dan ruangan chatting tanpa landasan pedagogis.
Pengalaman-pengalaman sukses menunjukkan bahwa telah ada suatu penurunan dari
aktivitas dipandu guru seperti halnya penurunan jumlah pembelajaran tatap muka
dan bergerak ke arah aktivitas yang berbentuk proyek dan pembelajaran mandiri
sebagai hasil pemanfaatan TIK.
G. Pembelajaran online memungkinkan
siswa mempunyai kendali lebih besar terhadap kegiatan dan isi pembelajaran.
Lingkungan online mennempatkan siswa di tengah-tengah pengalaman belajar. Pada
pembelajaran tradisional, pengulangan digunakan berkali-kali dengan
memperkenalkan informasi yang sangat serupa dalam format berbeda atau dengan
menanyakan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda. Padahal banyak siswa
tidak suka latihan yang berulang-ulang. Internet mendorong siswa untuk menggali
informasi dan contoh praktis. Hypermedia dan multimedia memudahkan pendekatan
yang belum pernah terjadi pada pembelajaran tradisional. Internet mempromosikan
suatu alternatif jenis belajar dengan melakukan (learning by doing) di manapara
siswa diminta untuk melakukan proyek yang berhubungan dengan situasi hidup
nyata. Teknologi menyampaikan informasi dengan penekanan pada penciptaan dan
explorasi aktif terhadap pengetahuan dibandingkan transfer informasi searah,
yang memungkinkan siswa tersebut untuk menggunakan secara penuh kemampuan
kognitif mereka sendiri.
H. Corak interaktif sumber belajar
memungkinkan siswa untuk terus meningkatkan keterlibatannya dengan pengembangan
isi dan dengan demikian berperan dalam suatu situasi belajar yang lebih
otentik. Sebagai contoh, para siswa dapat mengakses perpustakaan maya di
seluruh dunia. Dengan demikian mereka mempunyai akses ke sejumlah besar
informasi dan sumber belajar yang luas yang tidak dapat dicapai dalam seting
pembelajaran yang tunggal. Sejauh yang terkait dengan guru, sejumlah besar
sumber belajar yang diletakkan di Internet telah membantu guru dalam menghadapi
tantangan mengajar sehari-hari. Para guru dapat saling betukar rencangan
pembelajaran, teknik pedagogis, dan strategi yang berhubungan dengan isu-isu
dan permasalahan umum.
I. Pembelajaran online menyediakan
perkakas teknis yang membuat belajar lebih mudah. Sebagai contoh, bahasa yang
digunakan untuk mencari informasi dan bahan belajar adalah segera dan intuitif.
Bahasa tersebut tidaklah harus dipelajari oleh pemakai dan dapat diadopsi
dengan usaha minimal. Tatabahasa Dan sintaksis dasar dapat digunakan sebagai
instrumen untuk mencari dan memperoleh informasi. Pengintegrasian komunikasi
dan authoring tools, bersama dengan alat penghubung clickto-connect telah
berhasil dengan mantap mempermudah proses mengecek email, mengakses data, dan
pengaturan atas koneksi konferensi komputer. Teknologi simulasi tau visualisasi
dapat membantu siswa untuk belajar sistem yang kompleks dengan cara yang lebih
kongkrit. Komunikasi percakapan berbasis komputer (Computer Mediated Chatting = CMC) dan bulletinboard dapat melengkapi pertemuan tatap muka.
J. Pendidikan dan pelatihan guru
sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-intime. Internet membuka
suatu dunia yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui pendidikan
jarakjauh, pembelajaran asynchronous, dan pelatihan atas permintaan. Internet cukup
fleksibel untuk memperkenalkan kursus baru sebagai jawaban langsung atas
permintaan yang semakin meningkat.
K. Internet membantu memecahkan isolasi
profesional yang banyak diderita para guru. Dengan TIK, mereka dapat dengan
mudah berhubungan dengan para profesional lain, rekan kerja, penasihat,
universitas dan pusat keahlian, dan dengan sumber belajar. Para guru kini
menerbitkan bahan belajar yang mereka kembangkan di Internet dan berbagi
pengalaman mengajar mereka dengan guru lainnya.
L. Penggunaan jaringan komputer untuk
mempromosikan aktivitas belajar berkelompok menjadi semakin lebih populer.
Teknologi komputer dalam pendidikan bergerak dari belajar mandiri ke metode
belajar jarak jauh berkelompok. Dengan menggunaan perangkat komunikasi berbasis
komputer dan kelompok belajar berbasis web, siswa dapat menerapkan pengetahuan
yang dimiliknya dengan mengkombinasikan usaha mereka untuk mengembangkan suatu
aktivitas atau proyek. Belajar koperatif melalui komputer mempunyai efek
positif atas kinerja tugas kelompok, prestasi individu, dan sikap terhadap
belajar kolaboratif.
M. Universitas sedang memasuki fase
kemitraan dengan sektor swasta, terutama sekali industri teknologi informasi,
dalam rangka membantu menjaga kelangsungan hidup operasi dan keuangan dari
program pendidikan berbasis TIK. Semakin banyak sekolah menyadari bahwa
berhubungan dengan sektor bisnis tidak akan mengancam sistem persekolahan. Yang
lain melihat suatu keuntungan dalam capitalising atas produk dan jasa
pendidikan mereka. Persekutuan belajar di penyampaian produk dapat menawarkan
berbagai manfaat, seperti pengurangan biaya-biaya pengembangan latihan, berbagi
biaya-biaya penelitian dan pengembangan yang bersama, atau berbagi database dan
isi perpustakaan.
N. Internet
meningkatkan fungsi perpustakaan dan mengubah peran pustakawan secara hakiki.
Sekolah tidak perlu melanjutkan penderitaan atas kelangkaan pendukung
perpustakaan dengan memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang tersedia di
Internet.